Dalam wawancara yang langka, Frances Bean Cobain dan Rolling Stone membicarakan seperti apakah pertumbuhan seorang anak dari mendiang musisi terkenal dan pendapatnya tentang diangkatnya kehidupan Kurt Cobain dalama film dokumenter Montage of Heck.
Sebuah momen yang menarik terjadi dalam wawancara, di mana Frances ditanya apakah ia ingat pertama kali mendengarkan Nirvana dan tahu kalau yang menyanyi adalah ayahnya. Sambil menyeringai, ia menjawab, "Aku tak terlalu menyukai Nirvana. Maaf, orang-orang promosional, Universal." Ia mengatakan bahwa band-band seperti Oasis, Mercury Rev, dan Brian Jonestown Massacre lebih ia sukai.
Ia menambahkan, "Musik grunge tidak membuatku tertarik. Tetapi "Territotial Pissings" sangat bagus. Dan "Dumb" -- aku menangis setiap mendengar lagu itu. Itu adalah persepsi Kurt tentang dirinya sendiri, tentang narkoba."
Frances mengatakan tentang ayahnya, "Kurt sampai di titik di mana ia akhirnya harus mengorbankan sedikit demi sedikit apa yang ia lakukan terhadap karyanya, karena dunia menuntut itu darinya. Kurasa itulah salah satu pemicu utama mengapa ia tak ingin ada di sini dan semua orang akan lebih bahagia tanpanya. (Tapi), pada kenyataannya, jika ia masih hidup, aku akan punya ayah. Dan itu akan menjadi pengalaman yang luar biasa."
Frances Bean berperan sebagai produser eksekutif dalam film doukmenter Montage of Heck yang jalan cerita ini ia sebut sebagai "jurnalisme emosional". Frances mengatakan bahwa sutradara Brett Morgen pernah menanyainya tentang harapannya pada film ini, dan ia menjawab, "aku tak mengharapkan mitos tentang Kurt dan romantismenya." Oleh karena itu, film ini lebih "melukiskan tentang potret seorang pria yang mencoba untuk bernaung dengan menjadi seorang manusia" daripada romantisme yang datang bersama kematian di usia muda.
Referensi:
Loudwire
0 komentar